NYERI OTOT



Nyeri otot atau myalgia adalah rasa sakit atau nyeri yang muncul pada bagian otot. Ini adalah kondisi yang umum dan bisa terjadi pada semua orang. Nyeri otot biasanya terkait dengan tingkat ketegangan, terlalu banyak beraktivitas, atau cedera dari olahraga dan/atau bekerja. Nyeri otot mulai terasa ketika Anda sedang melakukan aktivitas atau setelahnya.
Nyeri otot bisa dirasakan pada bagian mana pun karena hampir seluruh bagian tubuh memiliki jaringan otot dan biasanya tidak hanya melibatkan satu otot saja. Kondisi ini bisa melibatkan ligamen, tendon, dan fasia. Fasia adalah jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan otot dan jaringan di sekitarnya seperti saraf dan pembuluh darah.
Description: Nyeri Otot-Alodokter
Penyebab Munculnya Nyeri Otot
Nyeri otot yang dirasakan seseorang sering kali menghilang hanya dalam beberapa hari, tapi kondisi ini bisa juga bertahan hingga berbulan-bulan. Nyeri otot bisa juga menjadi tanda dari kondisi lain yang berdampak kepada seluruh bagian tubuh, seperti terkena infeksi dan menderita penyakit lupus (kelainan yang memengaruhi jaringan ikat yang ada di seluruh tubuh).
Berikut ini beberapa penyebab umum yang bisa mengakibatkan munculnya nyeri otot.
  • Terlalu memaksakan otot saat beraktivitas fisik secara berlebih, cepat, dan terlalu sering.
  • Otot terkilir dan tegang karena cedera atau trauma.
  • Ketegangan atau stres yang terjadi pada salah satu atau beberapa bagian tubuh.
Nyeri otot bisa terjadi akibat penyakit atau kondisi di bawah ini.
  • Fibromyalgia. Kondisi pada saat otot dan jaringan lunak akan terasa sakit saat disentuh, disertai dengan kesulitan tidur, kelelahan, dan sakit kepala.
  • Dermatomiositis. Penyakit peradangan yang cukup langka, disertai tanda-tanda ruam dan otot yang terasa lemas.
  • Lupus. Ini adalah penyakit peradangan kronis di mana sistem kekebalan tubuh keliru menyerang jaringan dan organ tubuhnya sendiri.
  • Infeksi. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus bisa menimbulkan nyeri otot pada tubuh Anda. Misalnya flu, penyakit Lyme, infeksi Staphylococcus.
  • Polimiositis. Penyakit peradangan yang menyebabkan otot lemah dan terjadi pada kedua sisi tubuh.
  • Rheumatoid arthritis. Peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kaku pada persendian.
  • Distonia. Kondisi yang menyebabkan otot-otot Anda berkontraksi secara tidak disengaja.
  • Rabdomiolisis. Kondisi di mana jaringan otot hancur dan masuk ke dalam aliran darah. Kondisi ini bisa membahayakan nyawa seseorang jika tidak segera ditangani.
  • Efek samping obat-obatan. Beberapa obat yang bisa menyebabkan nyeri otot adalah statin yang berfungsi menurunkan kolesterol, kelompok obat penghambat ACE (angiotensin converting enzyme) untuk menurunkan tekanan darah, dan kokain.
Pengobatan Nyeri Otot
Mengenai teknik mengobati nyeri otot tidak terbatas pada satu cara karena upaya ini bisa dilakukan di mana saja, baik sendiri maupun oleh tenaga medis.
Penanganan di Rumah
Biasanya, nyeri otot tidak memerlukan penanganan medis secara khusus, jadi Anda bisa menerapkan beberapa cara sederhana di rumah untuk meredakan gejala yang dialami, misalnya:
  • Mengonsumsi obat pereda rasa sakit yang dijual bebas, seperti parasetamol atau ibuprofen.
  • Untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan, kompres bagian yang sakit dengan es batu selama 1-3 hari.
  • Mengistirahatkan bagian yang terasa sakit dan nyeri.
  • Pijatan lembut juga bagus untuk meredakan rasa nyeri pada otot.
  • Tidur yang cukup dan menghindari stres.
  • Yoga dan meditasi juga bisa meredakan ketegangan pada otot-otot yang bermasalah.
  • Latihan dan olahraga secara rutin bisa membantu mengembalikan ketegangan otot , misalnya dengan berjalan, bersepeda, atau berenang. Mulailah dengan porsi latihan dan olahraga secara ringan agar tidak memperparah kondisi yang sudah dialami.
Penanganan oleh Tenaga Medis Profesional
Nyeri otot umumnya bukanlah gejala dari kondisi medis yang berbahaya dan bisa ditangani sendiri di rumah. Meski begitu, terdapat beberapa tanda bahwa nyeri otot yang dialami merupakan gejala dari penyakit serius hingga memerlukan penanganan medis.
  • Rasa sakit yang dirasakan sulit dijelaskan dan sangat parah.
  • Setelah penanganan sendiri, nyeri otot tidak juga menghilang.
  • Nyeri otot disertai ruam atau pembengkakan di sekitar otot yang terasa sakit.
  • Muncul tanda-tanda telah terjadi infeksi seperti demam.
  • Nyeri otot muncul setelah gigitan kutu.
  • Nyeri otot muncul setelah Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Jika gejala di bawah ini muncul, Anda harus menganggapnya sebagai kondisi darurat dan harus segera dibawa ke rumah sakit atau klinik medis terdekat.
  • Kesulitan menelan.
  • Sesak napas.
  • Berat badan bertambah dengan cepat.
  • Urine yang dibuang lebih sedikit dari biasanya.
  • Anda tidak bisa menggerakkan beberapa bagian tubuh atau mengalami otot lemas.
  • Bagian leher terasa kaku.
  • Demam tinggi.
  • Muntah-muntah.
Hal-hal yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Nyeri Otot
Nyeri otot yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh aktivitas fisik secara berlebihan dan memaksakan bagian otot tertentu untuk bekerja lebih keras. Untuk menurunkan risiko mengalami nyeri otot, Anda bisa lakukan beberapa cara di bawah ini:
  • Lakukan pemanasan dan pendinginan saat berolahraga.
  • Lakukan peregangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas fisik tertentu.
  • Bagi yang bekerja di balik meja atau berada di posisi yang sama untuk waktu yang lama bisa meningkatkan risiko Anda mengalami nyeri otot. Cobalah lakukan peregangan secara teratur dan bangun dari tempat duduk Anda untuk berjalan-jalan sejenak. Setidaknya lakukan satu jam sekali.
  • Jika Anda sering melakukan aktivitas fisik yang menguras tenaga, pastikan untuk minum banyak air untuk menghindari dehidras








4 Hal Penyebab Cedera Otot Saat di Gym

Mereka yang berlatih di gym sering mengalami cedera otot. Ini penyebabnya.
Description: http://www.readersdigest.co.id/img/images_olah/x005_003_222_pic.jpg.pagespeed.ic.VLrl3bC5NH.jpgCedera otot adalah hal yang seringkali dianggap lumrah oleh mereka yang berolahraga. Namun faktanya, mereka yang berolahraga di tempat fitness atau gym justru lebih banyak mengalami cedera otot.

Salah satu faktor penyebabnya adalah ketidaktahuan dalam mempergunakan alat yang ada di tempat fitness.

Dikutip dari Best Health Magazine, inilah beberapa cara mengatasi agar cedera otot tidak menghampiri saat berolahraga di gym.

Terlalu banyak mengentak. Entah kenapa mereka yang berolahraga di gym biasanya memiliki semangat yang tinggi dalam hal melakukan gerakan. Tak jarang terlihat orang-orang mengangkat barbel atau melakukan gerakan sit-up sambil mengentakkan bagian tubuh yang digunakan. Padahal, gerakan mengentak ini tidak memberikan efek yang baik bagi perkembangan otot, malah justru berpotensi mengakibatkan cedera. Lakukan dengan normal, rasakan setiap otot yang digunakan.

Terburu-buru. Selesai dengan satu alat, langsung menggunakan alat lain. Pemandangan ini kerap terlihat di gym. Padahal, otot membutuhkan waktu minimal satu menit untuk beristirahat sebelum dipergunakan kembali. Serat otot memerlukan gerakan yang lambat agar bisa berkembang. Jadi, kenapa harus terburu-buru?

Salah gerakan saat sit-up. Jangan menaruh tangan Anda di belakang leher dan membuat gerakan menarik leher dari posisi tidur ke posisi bangun saat melakukan sit-up. Ini akan membuat leher Anda cedera. Psst... terkadang saat peregangan atau pemanasan, leher juga terlupakan, lho.

Melewatkan pemanasan dan peregangan. Kegiatan ini seringkali dilewatkan saat di gym. Salah satu faktor pemicunya adalah dorongan untuk segera memgunakan alat karena  termotivasi oleh orang-orang yang sedang berlatih. Banyak juga orang datang ke gym hanya sekadar untuk memperlihatkan keindahan tubuh mereka ketimbang untuk berolahraga

Cara Benar Mengobati Nyeri Otot Obat Nyeri Otot – Dalam melakukan aktivitas sehari-hari kita tak luput dari peranan otot yang berfungsi menggerakkan tubuh, karena terus menerus bekerja otot juga bisa mengalami kelelahan atau bahkan cedera sehingga menimbulkan rasa sakit atau nyeri otot pada anggota tubuh yang terlibat misalnya nyeri otot kaki, betis, lengan, leher dan lain-lain. Ada kalanya pada saat beraktivitas nyeri otot tidak langsung dirasakan, namun ketika beristirahat atau beberapa jam setelahnya barulah terasa nyeri bahkan dapat menganggu istirahat. Oleh karena itu siapa saja yang mengalaminya pasti ingin segera mengobati nyeri otot agar cepat hilang. Berbagai carapun dilakukan seperti menggosok dengan balsam, memijit, minum obat dan lain-lain. Yang menjadi pertanyaan apakah cara mengobati nyeri otot yang Anda lakukan sudah benar sehingga akan efektif dengan cepat meredakan nyeri otot atau cara itu kurang tepat sehingga tidak kunjung membaik bahkan nyeri otot semakin memburuk? Oleh karena itu mari kita pelajari cara mengobati nyeri otot yang benar berikut ini. obat nyeri otot ilustrasi sakit otot lengan atas Otot yang sakit berarti tengah mengalami luka (injury) kecil yang disebut microdamage dalam serat otot dan jaringan ikat sehingga menimbulkan peradangan. Oleh karena itu Pengobatan nyeri otot bertujuan untuk mengurangi peradangan dan memungkinkan otot untuk menyembuh dengan benar. Berikut Caranya: Istirahat Hal yang paling sederhana dan mudah untuk dilakukan namun cukup efektif mengurangi nyeri otot adalah istirahat. Istirahat akan memberikan kesempatan bagi otot untuk menyembuhkan diri dan mencegah perdangan lebih lanjut pada otot. Kompres Es Segera setelah otot mengelami cedera misalnya terbentur, terkilir atau setelah melakukan aktifitas berlebihan kompreslah bagian otot yang sakit dengan handuk yang sebelumnya dicelupkan kedalam Air dingin (es) atau menggunakan es batu yang dilapisi handuk. Lakukan tiga kali sehari selama 15 menit setiap sesi. Rasa dingin akan meredakan nyeri otot dan mengurangi reaksi peradangan. Cara ini akan efektif jika dilakukan segera mungkin, sebelum 48 jam pertama. Cara ini juga ampuh untuk mencegah bengkak. Minum Obat Pereda Nyeri Obat nyeri otot yang dijual bebas dan dapat digunakan yaitu acetaminophen (parasetamol) atau obat nonsteroidal anti-inflammatory (NSAID) seperti ibuprofen, naproxen, atau aspirin. obat tersebut dapat membantu meringankan rasa nyeri atau sakit pada otot. Namun harus berhati-hati mengenai penggunaan obat nyeri otot NSAID ini palagi jika diminum berkepanjangan. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker mengenai interaksi obat nyeri ini dengan obat lain yang mungkin sedang anda minum rutin. Selain itu, Orang dengan riwayat kondisi medis tertentu (seperti maag, penyakit ginjal, dan penyakit hati) mungkin disarankan untuk menghindari obat-obat tertentu. Latihan Peregangan Mulailah melakukan peregangan ketika nyeri otot sudah berkurang hal ini akan mempercepat pemulihan. Namun harus menghindari gerakan yang terlalu kuat sehingga membuat otot malah semakin nyeri. Berjalan, bersepeda atau berenang dapat membantu memperkuat otot-otot dan menghindari tumbulnya kembali nyeri otot. Pemijatan Beberapa penelitian menunjukkan pijat pada bermanfaat dalam pengobatan nyeri otot. Pijat dapat mensimulasi atau melancarkan aliran darah ke daerah otot yang dimaksud sehingga mempercepat pemulihan. Namun pijatan harus ringan dan lembut disekitar otot yang nyeri namun tidak boleh terlalu kuat sehingga menimbulkan trauma baru. Obat krim oles nyeri otot Saat ini banyak tersedia krim oles untuk meredakan nyeri otot, krim oles (topikal) tersebut memang berguna untuk meredakan nyeri otot, karena zat ini mengandung obat nyeri (analgetik) yang akan diserap langsung oleh kulit secara bertahap. Itulah beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk meredakan nyeri otot, namun Anda harus berobat ke dokter apabila: rasa sakit yang tidak kunjung hilang setelah beberapa hari nyeri otot yang parah tanpa sebab yang jelas nyeri otot yang terjadi bersamaan dengan ruam pada kulit nyeri otot yang terjadi setelah gigitan kutu atau serangga Nyeri otot disertai kemerahan atau bengkak Ada pengalaman berbeda mengenai penanganan nyeri otot? silahkan berbagi via komentar.

Bersumber dari:
Cara Benar Mengobati Nyeri Otot | Mediskus























15 Jul 2014

4 Cedera Olahraga Lari

Cedera-cedera yang sering terjadi pada olahraga lari.
Description: http://www.readersdigest.co.id/img/images_olah/x005_003_215_pic.jpg.pagespeed.ic.-elw30zEE0.jpgOlahraga lari sedang menjadi gaya hidup di kalangan masyarakat di kota besar di Indonesia. Meski mudah dilakukan, tetap harus waspada pada risiko cedera.

Ada beberapa risiko cedera yang menghantui para penggemar olahraga lari. Menurut Andre Pontoh, dokter spesialis bedah orthopedi Rumah Sakit Pondok Indah, beberapa daerah tubuh yang rawan cederaakibat olahraga lari adalah paha, tulang kering, kaki, dan lutut. “Cedera yang sering terjadi pada daerah paha adalah cedera hamstring,” kata Andre. “Yaitu cedera pada paha bagian belakang dan otot iliotibial.”

Cedera hamstring, menurut Andre, biasanya terjadi karena kurangnya peragangan dan pemanasan sebelum melakukan olahraga. “Rasa yang ditimbulkan berupa rasa nyeri,” kata Andre.

Sementara pada bagian lutut, cedera yang sering terjadi adalah cedera tulang rawan sendi, terutama di bagian lutut. “Kondisi ini sering disebut runners knee atau dalam bahasa kedokteran disebut patello femoral pain syndrome (PFPS).”

Gejala cedera ini ditandai dengan rasa sakit di bagian lutut, nyeri saat berdiri setelah duduk atau saat naik turun tangga, hingga tidak bisa dilipat. “Diagnosa lebih lanjut dilakukan denga cara MRI,” jelas Andre. “Karena denga proses rontgen saja tidak cukup untuk mengetahui karena yang bermasalah adalah sendi buka tulang.”

Cedera yang terjadi pada daerah kaki tergolong cukup banyak. Mulai dari radang urat pergelangan kaki bagian belakang, patah tulang jari-jari kaki, hingga  nyeri pada tumit. Sementara cedera pada tulag kering biasanya disebut  shinsplints. Yaitu munculnya nyeri akibat tekanan yang berlebihan. “Shinsplints muncul pada mereka yang belum terbiasa melakukan olahraga lari dan menanggung beban tubuhnya saat berlari.”

Penanganan
Pertolongan pertama pada cedera akibat olahraga lari adalah dengan RICE (Rest, Ice, Compress, Elevated). Yaitu dengan mengompres bagian yang cedera dengan air dingin (es). Setelah itu kaki dibebat, ditinggikan posisinya dan diistirahatkan untuk mengurangi terjadiya pembengkakan




Penyebab Kram Otot dan Cara Mengatasinya

TIPS MENCEGAH DAN MENGATASI KRAM

Informasi Kesehatan | Kram otot, yah hal ini terjadi beberapa kali saat saya bermain futsal dengan teman-teman, ini terjadi saat setiap saya bermain futsal tanpa pemanasan dan langsung berlari-lari.
Kram otot terjadi akibat tubuh kehilangan garam dan cairan karena banyaknya keringat yang keluar. Kram biasanya dapat disembuhkan dengan meregangkan dan memijat otot yang terserang. Kram adalah kejang pada otot yang menimbulkan rasa sakit dan nyeri. Kejang ototsering terjadi ketika kita sedang tidur, tetapi juga bisa karena aktifitas fisik yang berat dan tidak melakukan pemanasanterlebih dahulu sebelummelakukan aktifitas olahraga dan apabila kram didiamkan dapat menjadi cedera yang fatal.
Description: Penyebab Kram Otot dan Mengatasinya
Penyebab Kram Otot dan Cara Mengatasinya

CARA PERTOLONGAN / PENANGANAN PERTAMA PADA SAAT KRAM

1.Kram pada kaki

Korban dibantu berdiri dan berat badannya ditahan dengan kaki bagian depan. Setelah ejang pertama berlalu, pijat kakinya.

2.Kram pada betis

Lutut korban diluruskan, kaki ditekan dengan kuat dan mantap ke atas mengarah ke tulang kering. Pijat ototnya dengan cara menekan untuk memberikan efek tenang pada otot.

3.Kram pada paha

Untuk kram pada paha bagian belakang, lutut korban diluruskan lalu angkat kakinya. Untuk kejang pada paha bagian depan, lutut ditekuk. Pada kedua paha, pijat ototnya kuat-kuat.


Cara yang sering kita lihat dalam pertandingan adalah medis menyemprotkan spray ke pemain yang terkapar karena kram atau cedera. semprotan itu bernama chlor ethyl. Dimana spray berguna untuk menghilangkan rasa nyeri/sakit yang bersifat lokal.


Cara paling mudah untuk mengatasi kram adalah dengan mengoleskan pada bagian yang kram salep khusus pereda nyeri otot. Hal ini cukup membawa perubahan signifikan untuk meredakan nyeri akibat kram. Dengan obat- obatan pemanas [salep, balsem, atau koyo] berguna untuk melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah tidak terganggu karena kekuatan/ kekejangan otot pada terjadi kram.

CARA MENCEGAH TERJADINYA KRAM

1. Mandi atau rendamlah bagian yang terexplorasi ketika melakukan aktifitas dengan air hangat. Bagus dilakukan setelah beraktivitas seharian, setiap kali sebelum tidur untuk mengendurkan seluruh otot yang tegang.

2. Lakukan perenggangan / pendinginan sebelum tidur, namun hindari penegangan / meluruskan ujung jari kaki saat peregangan maupun tidur dan usahakan agar kaki- kaki anda tetap hangat selama tidur.

3. Hindari melakukan olahraga atau aktivitas berat secara tiba-tiba karena dapat menyebabkan otot menjadi kaget (kram). Oleh karena itu, lakukan pemanasan secara benar sebelum berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lainnya dan lakukan pendinginan setelah selesai. Hal tersebut akan memberikan kesempatan bagi otot untuk menyesuaikan diri sehingga tidak menimbulkan kram. Akan lebih baik jika pemanasan ini dilakukan setiap pagi setelah bangun tidur, dengan melakukan senam kecil.

4. Minum setidaknya enam gelas penuh setiap hari, termasuk satu gelas sebelum tidur. Juga perbanyak minum sebelum, selama dan setelah berolah raga.

5. Konsumsi makanan yang kaya kalsium, potasium dan magnesium. Makan satu atau dua buah pisang sehari sudah cukup memenuhi kebutuhan potasium Anda.

6. Konsumsilah Multivitamin B serta Vitamin E, Karena otot memerlukan vitamin-vitamin esensial ini untuk memperbaiki dan membangun kembali sel-selnya serta membantu mencegah kram. Dr. Deed mengatakan, vitamin B terbukti dapat membantu fungsi syaraf dan mengontrol rasa nyeri yang disalurkan oleh saraf.

7. Tak ada salahnya melakukan peregangan setelah melakukan satu kegiatan terus menerus dalam beberapa lama. Misalnya setelah duduk terus menerus di depan computer selama 2 jam, berada di dalam pesawat atau kendaraan yang memakan waktu lama atau berjalan kaki jarak jauh.

Semoga tips tips diatas bisa bermanfaat bagi anda dan orang - orang disekitar anda, terima kasih



Description: Apa itu Cedera Hamstring dan Bagaimana Cara Menyembuhkannya?Apa itu Cedera Hamstring dan Bagaimana Cara Menyembuhkannya?

Apa itu Cedera Hamstring dan Bagaimana Cara Menyembuhkannya?

135
inShare
Bagi Anda penyuka olahraga sepak bola dan rajin mengikuti berita seputar bintang olahraga pasti sudah akrab dengan kata “cedera hamstring”. Ya, cedera ini memang menghantui banyak atlit—khususnya atlit olahraga sepak bola, basket, tenis, serta jenis olahraga lain yang melibatkan lari dan berhenti secara tiba-tiba. Tidak sedikit juga atlit lari dan penari yang mengalami cedera ini.

Apa Penyebab Cedera Hamstring?

Otot hamstring terdiri dari tiga jenis otot dan terletak di sepanjang bagian belakang paha, tepatnya di bawah pinggul sampai sedikit di bawah lutut. Ketiga otot hasmtring memungkinkan Anda untuk menekuk lutut dan meluruskan kaki ke belakang tubuh. Ketika salah satu dari tiga otot tersebut tertarik atau ditarik lebih dari batas kemampuannya selama aktivitas fisik tertentu, maka terjadilah cedera hamstring.
Tiga otot tersebut masing-masing adalah semimembranosus, semitendinosus, dan otot bisep femoris. Cedera otot akibat lari seringkali terjadi di bagian otot bisep femoris—yang berada di titik pertemuan otot dan tendon. Dan cedera akibat peregangan biasanya terjadi di bagian atas belakang paha, yaitu pada otot semimembranosus.

Apa Saja Gejala Cedera Hamstring?

Pada umumnya cedera ini secara tiba-tiba menimbulkan rasa sakit yang menusuk di bagian belakang paha. Pembengkakan biasanya akan muncul dalam waktu beberapa jam setelahnya. Anda juga dapat mengalami perubahan warna atau memar di sepanjang bagian belakang kaki, disertai dengan melemahnya otot dan ketidakmampuan untuk berjalan.

sebaiknya periksa ke dokter jika mengalami

  • Kaki yang cedera sama sekali tidak sanggup menahan beban apapun, termasuk beban kaki itu sendiri.
  • Anda tidak dapat berjalan lebih dari 4 langkah tanpa rasa sakit yang hebat.
  • Cedera tidak kunjung pulih padahal sudah melakukan tindakan penanganan di rumah.

Bagaimana Cara Menyembuhkan Cedera Hamstring?

Istirahat. Jangan melakukan aktivitas berat agar otot hamstring dapat beristirahat dan pulih. Hindari beragam aktivitas yang dapat menimbulkan nyeri, pembengkakan atau rasa tidak nyaman. Untuk cedera otot yang lebih luas, dokter Anda mungkin menyarankan untuk menggunakan tongkat penyangga sehingga kaki yang cedera tidak perlu menyangga berat badan.
Es batu. Tempelkan segera es batu ke bagian kaki yang sakit. Bahkan jika Anda menunggu bantuan medis datang, lakukan hal ini juga sambil menunggu. Untuk beberapa hari pertama setelah cedera, tempelkan es batu selama 15-20 menit setiap 2-3 jam sekali. Dinginnya es batu dapat mengurangi rasa sakit, pembengkakan, serta peradangan pada otot yang cedera. Jika kulit Anda berubah menjadi pucat ketika ditempelkan es, jangan teruskan.
Kompres. Balut kaki Anda dengan perban kompres elastis sampai bengkak berkurang. Berhati-hatilah untuk tidak membalut terlalu ketat agar aliran darah tidak terhambat. Kendurkan perban kompres jika rasa nyeri bertambah, terjadi mati rasa atau pembengkakan di bawah area yang dibalut.
Elevasi. Duduk atau berbaringlah dengan posisi kaki terangkat, tapi jangan sengaja diangkat. Sangga kaki dengan bantalan atau gantung kaki agar posisi kaki lebih tinggi dari posisi jantung. Gaya gravitasi dapat membantu mengalirkan cairan berlebih di kaki sehingga pembengkakan berkurang.
Dengan mengetahui 4 langkah penanganan cedera hamstring di atas, Anda diharapkan dapat siap sewaktu-waktu cedera terjadi. Terlebih jika Anda sering melakukan aktivitas atau olahraga yang melibatkan otot hamstring.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH FISIOLOGI OLAHRAGA OTOT DAN OLAHRAGA

ILMU FILSAFAT OLAHRAGA